Inilah deretan fakta sopir perempuan menabrak tiga pengemis hingga memakan korban jiwa. Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Terusan Situ Gede, belakang Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Jumat (25/9/2020). Keluarga pengemis mulanya duduk di pinggir jalan beralaskan tikar yang digelar.

Namun tiba tiba datang mobil menabrak mereka. Mobil tersebut dikendarai seorang wanita. Sopir perempuan tersebut berinisial WL (29).

Kini WL harus berurusan dengan pihak kepolisian. Ia tengah menjalani pemeriksaan di Mapolresta. Pelaku merupakan warga Jalan Riung Asih.

Ia mengemudikan KIA New Rio bernopol D 1807 BM warna putih. Berikut ini lima fakta kecelakaan hingga kronologi kejadian. Kanit Laka Satlantas PolrestaTasikmalaya, Ipda Zezen Zaenal M menjelaskan kronologikecelakaan.

Kejadian tersebut terjadi karenasopirtrukkehilangan konsentrasi. Pelaku menyetir sembari bermain handphone. "Konsentrasinya tidak pada mengemudikan kendaraan, tapi ke HP karena katanya mau nge WA," kata Kanit Laka Satlantas PolrestaTasikmalaya, Ipda Zezen Zaenal M, Sabtu (26/9).

Saat mau nge WA malah HP jatuh. Kemudian, kata Zezen, WL berupaya mengambil HP. Saat itulah mobil oleng ke kiri dan menabrak tiga perempuan pengemis yang tengah duduk di tepi jalan.

Kasatlantas PolrestaTasikmalayaAKP Bayu Tri Nugraha mengatakan perempuan berusia 29 tahun itu hendak mengambil ponsel yang jatuh di dashboard. Akibatnya, mobil yang dikemudikannya oleng. Pelaku kaget hingga menginjak gas lalu menabrak para korban hingga mobilnya berhenti setelah menubruk pohon di pinggir jalan.

"Penyebabkecelakaansesuai keterangan sopir karena hilang konsentrasi ketika mengendarai mobil sambil mau mengambil HP yang jatuh ke dashboard. Saat akan mengambil langsung hilang kendali dan menabrak tiga orang perempuan sampai terhenti menabrak pohon di dekatnya. Intinya, ada aktivitas lainnya selain mengemudi," jelas Bayu lewat telepon kepada wartawan, Sabtu (26/9/2020). Bayu mengatakan, perempuan itu juga mengaku tak memiliki surat izin mengemudi (SIM) selama membawa mobil.

Sampai hari ini, sopir masih dimintai keterangan dan kasusnya pun masih dalam proses penyelidikan. "Sopir juga belum memiliki SIM setelah diperiksa. Sopirnya saat ini masih diperiksa oleh petugas," ucap Bayu. Setelah kejadian ini, Bayu berpesan kepada seluruh pengemudi wajib menaati peraturan lalu lintas saat berkendara dan wajib memiliki SIM.

Korban yang berjumlah tiga orang sedang berada di pinggir jalan. Mereka yang merupakanpengemissedang duduk lalu truk menabrak mereka. Mobil baru berhenti setelah menabrak pohon hingga bemper mobil copot.

Pelaku langsung diamankan warga sekitar dan sempat menangis histeris. Akibat peristiwa itu, Dede Esti (39) tewas di tempat. Dua korban lainnya, Resti (24) dan Mumun (50) menderita luka berat dan ringan. Keduanya dirawat di RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya.

Tiga korban masih satu keluarga. "Saya mendengar dari warga di sana, istri saya sedang duduk di pinggir jalan gelar tikar bersama kakaknya dan anak perempuan saya. Tiba tiba ada mobil warna putih oleng dan menabrak mereka.

Istri saya langsung meninggal," jelas suami korban, Ujang Iwan Gunawan, saat ditemui di RSUD Soekardjo KotaTasikmalaya, Jumat siang. Kasatlantas, AKP Bayu Tri Nugraha, mengatakan, peristiwa tersebut bisa menjadi pelajaran berharga bagi warga. Musibah ternyata begitu dekat jika mengemudi tidak konsentrasi.

"Yang duduk duduk di tepi jalan juga berisiko menjadi korbankecelakaan. Buktinya ketiga perempuanpengemisitu jadi korban. Kalau mereka tak ada, mobil paling hanya menabrak pohon," kata Bayu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *