Covid 19 berdampak pada seluruh aktivitas, terutama pariwisata. Pembatasan penerbangan menjadi salah satu hal yang membuat kunjungturisasing di berbagai negara anjlok. Terlebih hingga saat ini, pemerintah masih memberlakukan pembatasan perjalanan internasional.
Hal ini membuat jumlah kunjungan turis asing ke Indonesia diperkirakan anjlok, termasuk dari Singapura, Australia, China dan India yang selama ini menjadi pasar terbesar Indonesia. Founder and CEO Hotel Investment Strategies LLC Ross Woods memperkirakan pengunjung internasional ke Indonesia akan turun sekitar 50 persen, dari 16,1 juta pada 2019 menjadi 8,4 juta pada 2020. Kemungkinan lainnya, jumlah pengunjung internasional diproyeksikan turun hingga 60 persen menjadi antara 6,8 juta hingga 10 juta pada tahun ini.
Ross menambahkan, ada kemungkinan sebesar 60 persen jika kunjungan dari Singapura menurun antara 25 persen ingga 36 persen pada tahun 2020. Dia juga memprediksi, kunjungan turis asing ke Indonesia akan kembali normal sebelum tahun 2024. Apabila dirinci, perkiraan total pengunjung dari Singapura pada tahun ini sebanyak 1,3 juta, merosot 31 persen atau 1,9 juta pada tahun 2019.
Baru pada tahun 2022, total pengunjung asal Singapura sebanyak 1,9 juta akan dicapai kembali. Menurut analisa, pengunjung dari China pada tahun ini juga berkurang signifikan. Pada tahun 2020, diperkirakan hanya ada 820.000 pengunjung, dari tahun sebelumnya yang mencatatkan angka 2,1 juta. Penurunan juga diprediksi terjadi pada jumlah pengunjung yang berasal dari Australia yang merupakan pasar terbesar bagi Indonesia.
Pada tahun 2019, kunjungan dari warga Australia sebanyak 1,4 juta. Namun pada tahun ini, Ross memperkirakan, jumlah kunjungan hanya 697.000 orang. "Pasar mungkin akan membutuhkan waktu bertahun tahun untuk pulih, dan tidak mungkin mencapai jumlah pengunjung puncaknya (1,4 juta) setidaknya selama lima tahun," kata Ross seperti dikutipKompas.comdari Hotel Investment Strategies, Selasa (9/6/2020). Selain itu, pasar India, yang juga menjadi salah satu penyumbang pengunjung asing terbesar di Indonesia, terutama Bali, diperkirakan akan menghadapi masalah yang sama.
Pengunjung dari negara ini mengalami peningkatan pesat dari 224.000 pada tahun 2014 menjadi 657.000 pada tahun 2019. Namun, sama seperti negara lainnya, kunjungan dari turis India juga diproyeksi melandai pada tahun 2020. Ross mengungkapkan, berkurangnya kunjungan diprediksi terjadi hingga separuh dari jumlah kunjungan sepanjang tahun 2019 atau hanya sebanyak 323.000.