Lima orang pemancing terombang ambing di tengah laut lantaran perahu mereka mengalami kerusakan mesin. Peristiwa itu terjadi di perairan Teluk Bone, Minggu (22/11/2020). Akhirnya, Tim Basarnas Kota Palopo, Sulawesi Selatan berhasil mengevakuasi mereka.
Kelima nelayan tersebut masing masing Noel, Romi, Rifai, Adi, warga Kelurahan Luminda, Wara Utara dan Irwan Bakri warga Kelurahan Amassangan sekaligus pemilik perahu. Saat mesin perahu mati, mereka sempat menginformasikan kondisinya jika perahu yang mereka gunakan mengalami kerusakan dengan menghubungi istri dari salah satu rekan mereka yakni Namira. Atas informasi tersebut, tim Basarnas langsung menyisir perairan Teluk Bone.
Komandan Pos Basarnas Palopo, Maickel mengatakan, setelah mendapat informasi tersebut Tim gabungan segera ke lokasi yang berjarak 5 Mill dengan mengunakan satu unit perahu syahbandar dan perahu karet milik Basarnas. "Tim gabungan dari Basarnas 5 orang, SAR Sawerigading 3 orang, SAR Harmes 3 orang, Pramuka peduli 3 orang dan dari dinas perikanan satu orang, langsung melakukan pencarian, dan tim berhasul mengevakuasi lima warga tersebut dengan kondisi selamat," kata Maickel, Minggu (22/11/2020) malam. Menurut Maickel, tim gabungan terkendala dengan kondisi jaringan saat berkomunikasi dengan mereka.
"Kondisi jaringan sulit untuk kami berkomunikasi, beruntung para pemancing tersebut memberikan isyarat atau tanda keberadaan mereka dengan membakar baju, dengan begitu mereka dapat ditemukan dan dievakuasi langsung oleh tim gabungan," ucap Maickel. Salah seorang pemancing, Adi menuturkan, mereka berhasil dievakuasi tim gabungan dari Basarnas atas ketanggapan para tim. "Alhamdulillah kami berlima berhasil di evakuasi dengan selamat, terima kasih kepada tim Basarnas telah membantu kami, tim Basarnas cepat tanggap ketika ada kejadian seperti ini," ucap Adi. Para pemancing dievakuasi di dermaga Tanjung Ringgit Palopo dengan selamat dan membuat keluarga mereka terharu. Sebelumnya keluarga sempat was was.
“Suami saya bersama rekannya berangkat memancing sejak siang dan sore tadi telah menelepon dan menginformasikan kondisi mereka di tengah laut. Saat menelepon, perahu yang digunakan bersama rekannya sedang bermasalah mesinnya, sehingga saya laporkan di Basarnas dan tim lainnya,” tutur Namira