Setelah berpuasa seharian, sajian bercita rasa segar dan manis merupakan salah satu suguhan yang diidam idamkan. Hidangantakjilseperti es buah,es campur, es kelapa muda, kolak, sampai aneka kue jamak disajikan di meja makan untuk membatalkan puasa. Kendati menggoda selera, mengonsumsi hidangan manis untuk berbuka puasa tak boleh sembarangan.

Melansir buku Yummy & Healthy Low Sugar Food Tajil Sehat Rendah Gula (2009) oleh Hindah Muaris, berbuka dengan yang manis sebenarnya teladan Rasulullah. Teladan mengajarkan agar Anda membatalkan puasa dengan kurma atau air putih. Tapi, dalam praktiknya, banyak orang salah kaprah mencontoh anjuran tersebut. Orang jamak menyuguhkan hidangan takjil sarat gula, masih ditambah minuman manis untuk membatalkan puasa.

Kurma segar atau murni yang belum diproses memang manis. Akan tetapi, kandungan gulanya berbeda dari hidangan takjil seperti kolak, es buah, dan sejenisnya. Kurma segar atau murni mengandung karbohidrat kompleks. Sedangkan asupan manis umumnya mengandung karbohidrat sederhana atau gula murni. Karbohidrat kompleks proses metabolismenya lebih lama. Sedangkan makanan atau minuman manis dari karbohidrat sederhana justru kebalikannya.

Melansir buku Health Secret Of Dates (2013) oleh Pangkalan Ide, terdapat alasan kesehatan di balik anjuran mengapa buka puasa harus dengan yang manis seperti kurma murni dan air putih. Konsumsi hidangan kurma murni dan air putih seketika dapat mengembalikan rasa lapar dan mengembalikan kesegaran tubuh. Pasalnya, kadar gula darah dalam tubuh seseorang cenderung menurun selama berpuasa.

Jika Anda langsung mengonsumsi asupan manis yang berlimpah gula, kadar gula seketika bisa melonjak. Lonjakan gula darah secara tiba tiba ini tidak sehat. Berbeda halnya jika Anda mengonsumsi asupan dengan karbohidrat kompleks seperti kurma murni. Karbohidrat kompleks saat dikonsumsi tubuh, laju kenaikan gula darahnya perlahan lahan.

Sebaiknya, Anda menghindari asupan makanan dan minuman yang dapat membuat gula darah gampang melonjak (indeks glikemik tinggi). Apabila kita mengonsumsi terlalu banyak asupan yang manis manis, gula darah bisa menumpuk menjadi lemak di tubuh. Akibatnya, kesehatan bisa terganggu. Ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, M.hum., menyampaikan teladan berbuka dengan air putih dan kurma murni sudah tepat untuk berbuka puasa.

"Membatalkan puasa dengan air dan kurma murni yang tidak dalam bentuk manisan itu baik. Kurma mengandung serat, mineral, dan antikosidan. Seratnya bisa menahan lonjakan gula tiba tiba," jelas Tan, saat dihubungi Kompas.com (24/4/2020). Jika tidak tersedia kurma murni, Tan menyarankan agar Anda berbuka dengan kelapa muda, buah lontar, atau kolang kaling.

Namun, ia mewanti wanti agar kelapa muda, buah lontar, atau kolang kaling tersebut tidak ditambahi sirup atau pemanis. Alternatif lainnya untuk hidangantakjil sehatagar kestabilan gula darah dan antioksidan terjaga adalah sayur dan buah. "Selama puasa sebaiknya asupan sayur dan buah bisa dipenuhi lima porsi per hari. Sesuai anjuran WHO dan FAO.

Ini penting untuk daya tahan tubuh. Ketimbang menjejali perut dengan karbohidrat padahal tubuh tidak sedang kerja keras," jelas Tan. Menurut Tan, hal tak kalah penting terkait prinsip membatalkan puasa adalah rehidrasi atau mengembalikan cairan dalam tubuh. Minuman terbaik yang bisa diserap sempurna oleh sel tubuh adalah air putih.

Tan tidak merekomendasikan untuk minum manis dan bersifat diuretik seperti teh dan kopi saat berbuka puasa. Setelah mengonsumsi hidangan takjil, Tan menyarankan agar makanan berat bergizi lengkap dan seimbang baru dikonsumsi setelah shalat maghrib. Ketua Prodi S1 Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM ini menjelaskan kekebalan tubuh sangat dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas asupan gizi.

Orang yang mengalami gizi kurang akan sangat rentan terhadap infeksi Covid 19. Namun orang yang bergizi baik dengan kebutuhan energinya telah tercukupi, maka berpotensi besar memiliki kemampuan untuk memusnahkan virus corona. Secara umum terdapat 3 fungsi asupan gizi yang digunakan oleh tubuh manusia. Dengan berpuasa juga bermanfaat:

Ahli Gizi UGM ini juga membagikan sejumlah tips agar tubuh tetap sehat dan bugar selama menjalani puasa di saat pandemi Covid 19. 1. Langkah awal adalah memastikan terlebih dahulu kondisi kesehatan tubuh. Orang sehat dianjurkan tetap berpuasa, sedangkan yang sakit dianjurkan berkonsultasi terlebih dulu ke dokter. 2. Menjaga makan yang sehat dan seimbang sesuai dengan porsi isi piringku. Saat sahur dianjurkan untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks dan serat yang membutuhkan waktu lama untuk dicerna diubah menjadi energi.

Dengan begitu energi yang dihasilkan akan bertahan lebih lama dan juga merasa kenyang lebih lama. Contohnya seperti nasi merah, kentang, roti gandum, biji bijian, kacang kacangan, gandum, dan ubi. 3. Konsumsi sayuran hijau, brokoli, wortel, dan lainnya yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral. Sementara untuk protein dapat dipenuhi dari hewani maupun nabati seperti ikan, telur, ayam, daging, tempe, dan tahu. 4. Mengonsumsi buah buahan, seperti semangka, pepaya, melon, jeruk, buah naga, dan lainnya.

5. Menjaga asupan air putih 2 liter atau setara dengan 8 9 gelas sehari, diatur mulai dari buka hingga sahur. 6. Batasi konsumsi gula jangan lebih dari 50 gram sehari atau setara dengan 4 sendok makan. Karena bisa memengaruhi sel imun untuk memerangi penyakit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *