"Biasanya orang kalau beli asuransi tatap muka bertemu di kafe atau kantor, tapi saat pandemi ini hal tersebut tidak mungkin terjadi, makanya AllianzeAZyCover hadir menawarkan cara baru untuk membeli produk asuransi Allianz…" Pandemi Covid 19 serta kaitannya dengan fase new normal mengharuskan banyak aktivitas melakukan penyesuaian. Hal itu termasuk pada teknik pemasaran di industri asuransi.
Pelaku industri ini mencari cara mengatasi dampak mandeknya aktivitas lantaran pandemi covid 19. PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) misalnya, kini meluncurkan strategi pemasaran lewat Allianz eAZy Cover sebagai bentuk pemasaran dan cara membeli produk asuransi secara digital pada Rabu (10/6/2020). Country Manager dan Direktur Utama AllianzLife Indonesia, JoosLouwerier, mengatakan hadirnya AllianzeAZyCover sejalan dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui kebijakan terkait penyesuaian teknik pemasaran penjualan produk asuransi yang terkait investasi (PAYDI) secara tatap muka virtual.
Allianz eAZy Cover memungkinkan nasabah membeli perlindungan asuransi dengan tatap muka digital. Melalui AllianzeAZyCover, Allianz dapat memberikan penawaran dan menjual produk secara digital kepada calon nasabah dengan mudah dan aman. “Allianz eAZy Cover adalah wujud komitmen tersebut. Bersama Mitra Bisnis Allianz yang terpercaya, kami dapat terus memenuhi kebutuhan proteksi masyarakat di tengah kondisi apapun,” ungkapnya.
Chief Agency Officer Allianz Life Indonesia Ginawati Djuandi mengatakan, produk yang dijual sebetulnya sama saja dengan produk produk unit link asuransi yang telah dikeluarkan oleh Allianz Life. Namun, lanjutnya, yang spesial dari produk ini semua prosedur pembelian asuransi dilakukan secara digital dan online, tentunya juga mendukung aturan pemerintah tetap di rumah saja. "Biasanya orang kalau beli asuransi tatap muka bertemu di kafe atau kantor, tapi saat pandemi ini hal tersebut tidak mungkin terjadi, makanya Allianz eAZy Cover hadir menawarkan cara baru untuk membeli produk asuransi Allianz," kata Ginawati dalam konferensi pers melalui video conference di Jakarta, Rabu (10/6/2020).
Menurut Gina, AllianzeAZyCover juga ditujukan untuk membantu seluruh tenaga pemasar Allianz dalam melakukan proses konsultasi dengan nasabah terkait kebutuhan proteksi asuransi di masa new normal. "Ini merupakan produk digital kami, proses interaksi calon nasabah sebetulnya sama saja, tetapi kita tidak melakukan tatap muka, tidak melalui fisik tapi dilakukan secara digital dan online disaat pandemi ini," ujarnya. Gina menuturkan, jika tenaga pemasar dan nasabah sudah setuju dengan produk asuransi yang akan dibeli, maka selanjutnya akan dilakukan voice call maupun video call, proses pendataan, tanda tangan digital, dan konfirmasi secara digital. “Setelah semua selesai, akan diproses di kantor pusat Allianz, dan nasabah tinggal menunggu polisnya dikirim melalui digital,” ujar dia.
Chief of Partnership Distribution Officer Allianz BiantoSurodjo mengatakan, Allianz berinisiatif untuk menggenjot kanal digitalnya melalui eAZy cover. Nantinya, agen maupun nasabah dapat membeli produk tanpa diharuskan tatap muka. Menurutnya, strategi digital bukan hal yang baru bagi perusahaan, sebelumnya Allianz juga telah mencoba pengajuan klaim dan proses lainnya melalui kanal digital.
“Namun, karena adanya pandemi layanan digital kembali kami maksimalkan melalui eAZy cover. Allianz yakin gebrakan ini dapat di sambut baik, karena adanya kemudahan yang di tawarkan baik kepada agen maupun nasabah Allianz,” jelas Bianto dalam kesempatan yang sama. Bianto menambahkan, dalam menghadapi new normal, perusahaan akan terus memaksimalkan layanan digital, yakni dengan meningkatkan jumlah nasabah melalui kanal agen, digital maupun bank. Terlebih, strategi digital menjadi penting sejak adanya pandemi covid 19. Kendati demikian, Bianto menegaskan apabila ada nasabah ingin melakukan pembelian produk secara tatap muka, pihaknya tetap memberikan layanan dengan menetapkan protokol kesehatan.
“eAZy cover merupakan solusi untuk nasabah yang keberatan datang ke kantor Allianz atau terkendala karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Tapi kalau nasabah ingin tatap muka, hal itu bisa dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah,” jelasnya. Sementara itu, Chief Marketing Officer AllianzLife Karin Zulkarnaen menambahkan, melalui eAZy cover perusahaan dapat terbantu untuk memasarkan produk unitlink secara digital. Sebab, sampai saat ini produk unit link masih diminati oleh nasabah. Ia menyebutkan, sepanjang kuartal pertama tahun 2020, 93 persen premi perusahaan diraih oleh kanal unitlink. “Sampai kuartal I produk unitlink masih mendominasi. Menariknya, sekitar 93 persen premi perusahaan di raih dari kanal unit link. Karena pertumbuhannya sangat positif, Allianz menyiapkan inovasi ini agar kinerjanya terus maksimal,” kata Karin.
Sebelumnya Karin menegaskan pihaknya optimistis untuk dapat tumbuh agresif di tengah pandemi, sehingga Allianz berusaha untuk meningkatkan komitmennya dalam memberikan solusi perlindungan guna melayani nasabahnya.