Tiga mahassiwa Aceh demo di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA). Mereka melakukan aksi mogok makan hingga harus dilarikan ke rumah sakit karena fisik terus melemah. Sejak pagi hari, dua di antaranya terlihat tergeletak lemas di tenda yang mereka dirikan.
Sekretariat DPRA pun memerintahkan petugas klinik kesehatan DPR Aceh untuk memeriksa keduanya. Setelah berdialog dengan pihak kepolisian, tiga pendemo ini akhirnya memutuskan untuk mengakhiri aksi demo dan bersedia dibawa ke rumah sakit. “Namun saya masih akan tetap mogok makan hingga pertahanan terakhir walau itu di rumah sakit," ujar Ichsan Khelda, koordinator aksi mogok makan, Rabu (2/12/2020).
Kasubbag Humas DPR Aceh, Mawardi Adam, mengatakan, para mahasiswa ini langsung dilarikan ke rumah sakit dengan didampingi tim kesehatan sekretariat DPR Aceh dan tim dari kepolisian. "Mereka sudah dibawa ke Rumah Sakit Zainal Abidin (RSUZA) oleh tim sekretariat DPRA dan juga didampingi polisi," kata Kasubag Humas DPRA Mawardi Adam, Rabu (2/12/2020). Mogok makan dilakukan mahasiswa ini untuk menuntut pemerintah lebih memperhatikan nasib masyarakat, terutama korban konflik, fakir miskin, dan mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka, dengan merealisasikan butir butir kesepakatan (MoU) Helsinki dengan sempurna.