Berikut bacaan niat puasa Arafah sebelum Idul Adha 2020, lengkap dengan doa buka puasa. Sebagaimana puasa umumnya, puasa Arafah diawali dengan niat puasa saat sahur dan berbuka saat magrib. Puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah 1441 H, atau Kamis, 30 Juli 2020.
Dikutip dari Buku Panduan Lengkap Ibadah Muslimah karya Ustaz M Syukron Maksum, berikut niat puasa Arafah: نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta’ala.” اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin
Artinya: "Ya Allah karena Mu aku berpuasa, dengan Mu aku beriman, kepada Mu aku berserah dan dengan rezeki Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih." Bulan Dzulhijjah merupakan satu di antara bulan yang di dalamnya terdapat banyak keutamaan. Banyak peristiwa besar yang menjadi momentum sejarah pergerakan umat Islam terjadi di bulan ini.
Selain itu, dalam bulan Dzulhijjah juga terdapat sederet ibadah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan dengan imbalan pahala berlipat ganda. Dikutip dari , di antaranya yakni puasa Arafah. Keutamaan puasa Arafah adalah mendatangkan kemuliaan bagi yang menjalankannya, sebagai berikut: 1. Allah akan memberi keberkahan pada kehidupannya 2. Bertambah harta 3. Dijamin kehidupan rumah tangganya 4. Dibersihkan dirinya dari segala dosa dan kesalahan yang telah lalu
5. Dilipatgandakan amal dan ibadahnya 6. Dimudahkan kematiannya 7. Diterangi kuburnya selama di alam Barzah 8. Diberatkan timbangan amal baiknya di Padang Mahsyar 9. Diselamatkan dari kejatuhan kedudukan di dunia, serta dinaikkan martabatnya di sisi Allah SWT. Bulan Dzulhijjah utamanya 10 hari pertama merupakan momentum penting untuk melakukan amal saleh.
Dikutip dari Buku Panduan Lengkap Ibadah Muslimah karya Ustaz M Syukron Maksum, menurut Rasulullah SAW pahalanya sebanding dengan mati syahid dalam rangka jihad fisabilillah. Sebagaimana diungkapkan oleh Ibnu Abbas ra: "Rasulullah SAW bersabda: "Tidak ada hari hari yang mengerjakan amalan saleh pada hari hari itu yang lebih dicintai oleh Allah daripada har hari ini," yakni hari hari 10 yang pertama dari Dzulhijjah.
Para sahabat berkata: "Ya Rasulullah, apakah juga tidak lebih dicintai oleh Allah guna mengerjakan jihad fisabilillah?" Maksudnya: untuk mengerjakan jihad, apakah tidak lebih dicintai oleh Allah kalau dilakukan dalam hari hari selain hari hari pertama dari bulan Dzulhijjah itu. Beliau SAW menjawab: "Tidak lebih dicintai oleh Allah pada hari hari selain hari hari 10 itu untuk berjihad fisabilillah, kecuali seseorang yang keluar dengan dirinya dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan membawa sesuatu apapun dari yang tersebut, yakni setelah berjihad lalu mati syahid. (HR Bukhari).
Maka tak selayaknya kita melewatkan momentum penting ini, di antaranya dengan melakukan puasa sunah di bulan Dzulhijjah.