Mantan Manajer Timnas Indonesia dan Mantan Ketua KONI Sulawesi Selatan,Andi Darussalam Tabusalla positif terjangkit Virus Corona. Sebelumnya, sempat tersiar kabar bahwa pria yang akrab disapa Pak ADT ini terjangkit virus Corona. Terkait kebenaran dirinya dinyatakan positif Covid 19, ADS tak berkeberatan untuk diinformasikan ke masyarakat.
"Silahkan yang normal aja dik," katanya. "Saya ikhlas dengan apa yang Allah berikan kepada saya. Saya kembalikan semua ke Allah. Karena dialah yang Maha Penyembuh. Jika ada adik adik ada yang pernah bersentuhan dengan saya untuk bisa memeriksakan juga. Saya minta doa'ta semuanya," pesannya. Informasi yang dihimpun, ADS berinisiatif memeriksakan dirinya langsung ke Rumah Sakit Pendidikan Unhas diantar oleh sopirnya.
Setelah dinyatakan positif Covid 19, ADS langsung diisolasi. Adapun statusnya saat dinyatakan positif, yakni Orang Tanpa Gejala (OTG). Kategori OTG merupakan mereka yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari orang yang terkonfirmasi positif Covid 19.
Di sisi lain, OTG memiliki riwayat kontak erat, baik kontak fisik, berada dalam ruangan atau berkunjung dengan radius 1 meter, dengan kasus konfirmasi Covid 19. Karirnya di dunia olahraga Nasional, dimulai kala tahun 1970, saat itu ia menjadi pengurus olahraga Catur seluruh Indonesia atau Percasi. Ia melahirkan banyak sosok pecatur papan atas Indonesia seperti Utut Adianto (alm) dan Edi Handoko.
Kecintaannya kepada dunia Olahraga membawanya menjadi pengurus klub sepak bola. Pertama kali ia menjadi pembantu umum Makassar Utama pada era Galatama. Ia kemudian diangkat menjadi Manajer Timnas Indonesia pada Piala Kemerdekaan 1988 dan Piala Asia 1990 di Tiongkok.
Pria yang juga suami dari Andi Tenriangka Yasin Limpo ini kemudian memimpin Timnas Indonesia di Piala Asia 2007 Jakarta dan Piala AFF 2010. Namanya sempat harum kala menjadi penengah dualisma PSSI dan KPSI pada 2013. Saat itu ia menjembatani masalah keduanya dan membuat Liga kembali bergulir.
Andi juga menjadi ketua KONI Sulawesi Selatan pada 2013 hingga 2017. Selain sepak bola, Andi juga pernah menjabat sebagai Pengurus Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) dan Persatuan Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI). Namun, Andi Darussalam Tabusalla juga pernah dituding memiliki keterlibatan dalam pengaturan skor dalam olahraga sepakbola di Indonesia.
Salah satunya adalah tindakan pengaturan skor laga Final Piala AFF 2010 antara Timnas Indonesia menghadapi Malaysia di Bukit Jalil, saat itu Firman Utina dkk menyerah 3 0. Ia juga disebut sebagai Godafther Mafia Sepak Bola Indonesia. Dalam acara Mata Najwa dengan tajuk "PSSI Bisa Apa Jilid 2" Rabu (19/12/2018) malam WIB, ADS pun menjawab tudingan tersebut.
Ketika ditanya oleh Najwa Shihab soal sebutan 'Godfather nya Mafia Sepak Bola Indonesia', ADT menjawab santai. "Biasa. Belum tentu yang bicara lebih baik dari saya. Saya manusia. Saya datang ke sini bahwa saya ingin memperbaiki sepakbola indonesia," kata ADT menjawab pertanyaan Najwa dilansir BolaSport.com. ADT mengaku tidak pernah terlibat dalam pengaturan skor di Indonesia namun dirinya tak menampik banyak klub yang meminta bantuan dirinya.
"Saya tak pernah terlibat dalam permainan skor. tapi saya tahu banyak klub minta bantuan kepada saya. Mereka minta supaya wasit bersikap netral. Saya katakan, saya pastikan itu," tambahnya. Lebih lanjut, ADT siap siap buka bukaan soal pengaturan skor yang terjadi di Indonesia asalkan kepada institusi resmi. "Skor itu tak mudah diatur. Yang bisa mengatur skor hanya petaruh petaruh seperti yang diceritakan Bambang Suryo (BS). Itu pemain pemain luar negeri. Saya akan buka bukaan soal pengaturan skor, tetapi kepada institusi resmi," ujarnya.