Belakangan ini, makin banyak orang bertanya-tanya, bagaimana sih cara investasi dengan bujet sedikit? Gak bisa dipungkiri, saat ini kesadaran untuk berinvestasi di Indonesia sudah mulai tumbuh meskipun angka investor saham masih relatif kecil yaitu di bawah 1 persen dari total penduduk Indonesia.
Rendahnya jumlah investor ini masih dipengaruhi paradigma lama bahwa investasi itu sulit, berisiko tinggi, dan mahal. Padahal, paradigma ini sudah tidak relevan lagi saat ini karena munculnya alternatif-alternatif investasi baru yang lebih mudah.
Salah satu kemudahan yang ditawarkan dari alternatif investasi saat ini adalah rendahnya biaya memulai, yaitu cukup dengan Rp100 ribu saja. Oh, ada ya cara investasi dengan modal Rp 100 ribu? Tentu aja ada. Berikut ini cara investasi 100 ribu profit harian.
Apa saja alternatif investasi yang dapat dimulai dari Rp100 ribu?
Dengan modal Rp100 ribu, kamu sudah bisa berinvestasi lho. Di bawah ini daftar cara investasi 100 ribu hasilkan jutaan rupiah modal kecil yang bisa kamu pilih.
1. Investasi emas
Investasi emas merupakan salah satu bentuk investasi konvensional yang sudah cukup dikenal di masyarakat. Emas cukup diminati masyarakat karena cara investasi yang cukup simpel, yaitu cukup membeli emas lalu tinggal menunggu kenaikan nilainya dari waktu ke waktu.
Keuntungan lain adalah dari sisi likuiditas karena tidak terlalu sulit untuk menjual emas apabila membutuhkan dana tunai.
Kekurangan dari investasi emas adalah imbal hasilnya yang tidak terlalu tinggi, yaitu sekitar 5%-10% per tahunnya. Meskipun lebih tinggi daripada deposito, investor emas akan agak sedikit repot dalam hal penyimpanannya karena ada bentuk fisik emas yang memerlukan tempat.
Investasi emas juga tidak menghasilkan penghasilan pasif untuk cashflow bulanan seperti halnya obligasi.
Dengan karakteristik investasi emas di atas, investasi emas cocok untuk investasi jangka panjang. Saat ini emas sudah bisa dibeli dengan biaya rendah, yaitu sekitar Rp. 50,000 – Rp. 100,000 untuk mendapatkan 0.1 gram emas.
2. Investasi reksa dana
Dengan uang Rp100 ribu, kamu juga sudah bisa menjadi investor reksa dana. Bagi yang belum mengenal istilah reksa dana, jenis investasi ini memiliki arti “Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi”.
Singkatnya, dana investor akan dikelola oleh manajer investasi yang berpengalaman sehingga mempermudah masyarakat yang belum tahu cara investasi namun ingin segera memulai investasi.
Ada beberapa jenis investasi Reksa Dana berdasarkan tingkat risikonya, dimulai dari yang terendah sampai yang tertinggi yaitu:
- Reksa dana Pasar Uang,
- Reksa dana Terproteksi,
- Reksa dana Pendapatan Tetap,
- Reksa dana Campuran,
- Reksa dana Saham.
Pemilihan jenis reksa dana tergantung dari profil risiko masing-masing investor. Apabila seorang investor ingin yang risiko rendah, maka bisa memilih Reksa Dana Pasar Uang, dan jika ingin yang imbal hasil tinggi tetapi risiko tinggi juga, maka bisa Reksa Dana Saham.
Ada baiknya seorang investor melakukan diversifikasi agar risikonya menurun.
3. Investasi Peer-to-Peer Lending (P2P Lending)
P2P Lending merupakan salah satu alternatif investasi terbaru yang cukup terjangkau bagi masyarakat. Cara investasi di P2P Lending hamper sama dengan crowdfunding Indonesia yakni dilakukan dalam bentuk pemberian pinjaman kepada pihak lain yang biasanya berupa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Sebagai imbal hasilnya, pemberi pinjaman atau umum disebut juga lender berhak mendapatkan bunga pinjaman. Alternatif investasi ini cukup mudah dipahami karena menggunakan konsep yang sudah dikenal oleh masyarakat, yaitu pinjam-meminjam uang.
Memulainya pun bisa dengan Rp100 ribu saja secara online. Siapa pun dan dimana pun, setiap orang dapat memulai alternatif investasi ini. Karena rendahnya biaya memulai, alternatif investasi ini juga bisa sebagai sarana diversifikasi investor yang sudah berpengalaman.
Kelebihan lain dari alternatif investasi P2P Lending adalah turut berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pinjaman yang digunakan UMKM tentunya dapat mendorong pertumbuhan usaha, yang pada akhirnya akan membuka lapangan pekerjaan lebih luas lagi sehingga akan lebih banyak masyarakat yang memiliki kemampuan spending untuk menggerakkan ekonomi.
4. Investasi saham
Belakangan ini ketertarikan orang untuk berinvestasi saham semakin tinggi. Nah, bagi kamu yang tertarik berinvestasi saham, tapi masih belum memahami saham, ini saatnya belajar untuk memulai investasi saham.
Seperti diketahui, saham adalah tanda pernyataan modal seseorang atau badan usaha pada suatu perusahaan atau perusahaan terbatas.
Untuk memiliki saham perusahaan, kita harus memiliki modal di perusahaan tersebut untuk bisa mengklaim pembagian atas pendapatan perusahaan, aset perusahaan dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Apabila kita membeli saham pada perusahaan terbuka, saham tersebut sehari-hari diperdagangkan dan harganya mengalami fluktuasi bisa dalam kondisi kenaikan maupun penurunan saham.
Mengapa terjadi kenaikan dan penurunan harga saham? Sebabnya di pasar terjadi permintaan dan penawaran atas saham tersebut.
Ada sejumlah faktor yang memengaruhi permintaan dan penawaran saham tersebut, yakni faktor internal dan eksternal.
Misalnya, faktor internal berhubungan dengan saham perusahaan tersebut, seperti kinerja perusahaan dan industri dari perusahaan tersebut.
Selanjutnya, faktor eksternal yang memengaruhi, antara lain perkembangan tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar, dan faktor-faktor nonekonomi semisal kondisi sosial dan politik.